Komisi IV Minta Ekosistem Ikan Bilih Dipulihkan

14-04-2021 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Danau Singkarak, Sumatera Barat, Sabtu (10/4/2021). Foto: Arief/Man

 

Ikan bilih merupakan ikan endemik memiliki populasi ikan terbesar dan hanya ditemukan di Danau Singkarak. Untuk itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menginginkan agar mencari alternatif bagaimana caranya untuk mengembangkan kembali ikan bilih agar tidak punah.

 

"Ikan khas Danau Singkarak sudah mulai punah, harus ada alternatif untuk pemulihan ekosistem karena ribuan masyarakat yang sampai saat ini masih bergantung pada Danau Singkarak ini," ujar Anggia usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Danau Singkarak, Sumatera Barat, Sabtu (10/4/2021). Turut didampingi Kadis Kelautan dan Perikanan dan Kadis Lingkungan Hidup Prov Sumbar.

 

Anggia menerangkan penyebab terancam punahnya ikan bilih dipicu oleh alat dan cara tangkap yang digunakan masyarakat yang tidak ramah lingkungan. Nelayan menggunakan berbagai jaring untuk menangkap ikan bilih sesuai dengan lokasi penangkapannya seperti jaring panjang, jaring lingkar bahkan menggunakan setrum listrik yang mematikan semua ikan yang ada.

 

"Tidak hanya karena aktivitas penangkapan ikan, kelestarian ikan bilih juga terancam akibat aktifitas masyarakat yang tinggal di sekitar danau Singkarak. Jika dibiarkan berlanjut, maka beban pencemaran ekosistem Danau Singkarak semakin berat dan pada akhirnya akan merugikan semua pihak termasuk kelestarian biota danau khususnya ikan bilih," terang politisi Fraksi PKB ini.

 

Di tempat yang sama Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menjelaskan, pertumbuhan ikan bilih saat ini masih secara alami dan belum disentuh oleh teknologi. Populasinya akan mengalami penurunan ketika masyarakat melakukan penangkapan untuk pemenuhan kebutuhannya. Jika tidak tersentuh teknologi untuk pengembangan dan budidayanya, lambat laun ikan bilih akan mengalami kepunahan.

 

"Kami meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, khusus kepada Dirjen Budidaya, harus ada sentuhan teknologi yang bisa mengembangkan dan membudidayakan ikan bilih. Sehingga bisa pulih selain tumbuh secara alami tetapi juga tumbuh secara teknologi untuk memenuhi permintaan masyarakat dan juga diekspor ke luar dari daerah sampai ke Jakarta karena ikan ini terkenal satu-satunya ikan endemik yang hanya ada di Danau Singkarak," pungkas Hermanto. (afr/es)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...